10 Hari di India, Ke Mana Aja? (Part 1)



Libur lebaran tahun ini memutuskan ke India. Kok India? Saya penasaran banget mau liat Tajmahal dan mampir ke Kashmir sampai ke Ladakh. Kalau browsing di Internet, tempat-tempat ini bagus banget. Apalagi berbatasan langsung dengan China dan Pakistan serta dilintasi pegunungan Himalaya.

Sebenarnya libur lebaran tahun ini pinginnya di Indonesia aja, berenang-berenang dan nyelam di laut. Tapi apa daya, tiket domestik masih mahal banget. Jakarta-Sorong tiketnya sekitar 7 juta dan gak bergerak turun. Begitu juga ke Indonesia timur lainnya, tiketnya di atas 5 juta an satu orang. Akhirnya kita mutusin buat ke India. Persetujuan cuti baru dapat menjelang lebaran, akhirnya beli tiket mepet.

Mau lebaran tiket maskapai full service ternyata dah melonjak harganya, PP Jakarta-New Delhi bisa sekitar 8-9 juta. Wow... akhirnya diakalin dengan beli tiket putus dan naik budget airline kaya airasia. Jakarta-kuala lumpur-Jaipur , pulangnya Amritsar-Kuala Lumpur- Jakarta. Plus ditambah tiket New Delhi-Srinagar dan Sinagar-Amritsar. Lumayanlah bisa ngirit.

HARI PERTAMA 1 JUNI 2019 : JAKARTA-KL-JAIPUR

Karena mencari penerbangan putus, alias bukan penerbangan terkoneksi saya ambil flight dini hari dari Jakarta ke KL. Agak trauma dengan penerbangan mepet-mepet, apalagi imigrasi KL itu padat merayap. Khawatir gak ngejar buat penerbangan berikutnya.

Ngapain di KL? dari bandara KLIA kita naik bus ke terminal Pudu raya, tiketnya 12 RM. Lalu depan terminal banyak hotel dan kita putuskan istirahat di hotel. Karena suami puasa, dia milih tidur di kamar. Sedangkan saya jalan-jalan.. hehehe, sambil nyari penukaran uang.

Sekitar jam 2 siang kita balik ke Bandara naik bus yang sama, kalau datangnya lewat KLIA, dari KL ke Jaipurnya lewat KLIA2. Masih ada waktu buat muter-muter di KLIA2 sebelum terbang jam 18.50 waktu setempat. Pesawatnya on time dan jam 22.45 waktu setempat kita sampai Jaipur.

Sebelum pesawat mendarat, pilot kasih pengumuman suhu udara di Jaipur 39 derajat celcius. Wuaah ...Setengah gak percaya.. atau saya salah dengar.. mmm

HARI KEDUA 2 JUNI 2019 : JAIPUR-AGRA

Proses imigrasi di bandara Jaipur gak lama, karena jumlah orang asing yang masuk cuma sedikit dan bisa di hitung jari. Justru warga negara Indianya yang banyak banget, sampai antre panjaang. Miriplah kaya di bandara Soekarnohatta.

Gak lama kita ambil tas dan keluar bandara, ternyata beneran panas. Memang agak aneh, langitnya gelap tapi udaranya panas. Wuaah.. ini sih udah ngebayangin AC aja. Supaya gak dibohongin, kita pesen taksi dari loket resmi. Biayanya 500 rupee, sekitar 100 ribu rupiah lebih. Karena satu rupee sekitar 211-215 rupiah. Saya buletin aja sekitar 200 rupiah.

Ternyata, sepanjang jalan dari bandara ke penginapan, jendela taksi di buka lebar dan AC nya gak dinyalain. Ngomong minta nyalain AC dia gak ngerti-ngerti.. ya sudah lah pasrah.... dengan udara panas dan angin.

Bandara ke Penginapan gak terlalu jauh, sekitar 30 menit. Tapi lumayan kecewa sama penginapannya, gak sesuai di bayangkan. AC nya loadingnya lama, kita diminta pakai kipas angin. TV di kamar gak bisa nyala, padahal malam itu ada final Liga Champion Juventus- Tottenham.  Untung aja TV di ruang santai di bawah bisa akses Liga Inggris lewat internet. So.. gak jadi pindah penginapan.. hehehe



Malam itu juga, beraniin beli makanan sahur di seberang hotel. Alhamdulillah.. gak apa-apa, padahal gelap.



Besok paginya jam 6, saya keliling kota Jaipur. Enaknya, penginapan saya ini dekat pink city, jadi mau kemana-mana dekat dan gak usah naik tuk-tuk. Untuk ke Hawa Mahal bagunan istana berwarna pink ini sekitar 10 menit kurang. Lalu mampir ke gerbang kota Jaipur yang menutu ke Istana kota. Setelah agak panas, balik lagi ke Hotel. Siangnya sempat mampir ke Amber Fort, dari depan penginapan naik tuk-tuk dan bayar 150 rupee atau sekitar 30-40 ribu rupiah.




Setelah buka puasa jam 19.30, kita putusin buat langsung ke kota AGRA, liat tajmahal. Sudah gak tahan dengan panasnya kota Jaipur ini, yang kalau siang bisa sampai 47 derajat celcius.. heheh

Alhamdulillah, dibantu sama orang New Delhi yang lagi plesiran ke Jaipur, kita naik bus ke Agra. Untuk naik bus di India sebenarnya bisa pesan lewat online, tapi saya gak bisa bayarnya karena harus pakai kartu kredit. Khawatir deh kalau bayar pakai kartu kredit. Akhirnya kita mutusin buat ke tempat pemberhentian bus, dari penginapan naik Uber.

Kalau mau ke India, pentingan banget punya aplikasi uber, udah murah mobilnya ber AC pula.

Di tempat pemberentian bus ada loket untuk beli tiket. Kamu beli tiket ke Agra minta yang paling enak, luxury. Sebab bus di India ini bentuknya kuno dan banyak yang ber-AC. Gak kebayang sumpeknya.... Kalau susah bahasanya. bilang aja LUXURY AGRA, nanti petugas kasih tau busnya jam brapa dan harganya berapa. Mereka bisa bahasa inggris tapi dasar banget.

Akhirnya dapat busnya, enak juga, kursinya bisa disetel untuk tidur dan ber AC. Berdua bayarnya sekitar 210 rupiah, karena untuk saya yang perempuan sedang ada diskon 30 persen. Kalau pakai bus, Jaipur-Agra sekitar 5-6 jam.

HARI KETIGA 3 JUNI 2019 : AGRA Tajmahal

Sampai kota Agra pagi hari sekitar jam 6 kurang, kita turun di pinggir jalan yang gak tau di mana, lalu di serbu tukang tuk-tuk dan akhirnya minta tolong tukang tuk-tuk untuk nyariin penginapan. trip kali ini saya gak pesen hotel dari jakarta, kecuali di Jaipur. Khawatir berubah rencana, seperti trip di NZ.

Akhirnya kita pakai tuk-tuk untuk cari penginapan, drop barang, ke tajmahal, Agra fort dan terakhir cari tiket kereta api atau sewa mobil buat ke Delhi. Kita deal harga 400 rupee, tapi belakangan setelah diantar semua dia minta 600 rupee. Di Tajmahal, si tukang tuk-tuk setuju buat nunggu kita selama dua jam.

Setelah deal, bapak tuk-tuk ini nganter kita ke beraneka macam penginapan, mulai dari penginapan yang depannya banyak sapi nya dan banyak lalatnya, sampai akhirnya diantar ke penginapan yang layak menurut kami tapi harganya mahal banget (diluar kewajaran). Akhirnya kita maksa minta dianter ke penginapan dekat Tajmahal. Kata di bapak tuk-tuknya, di sana mahal-mahal... gak apa deh pak, yang penting bersih dan ada AC nya.

Dapat penginapan yang setuju masuk jam 7 pagi keluar jam 7 pagi besok, lalu drop tas dan ganti baju. Kita diantar tuk-tuk ke Tajmahal. Suhu udara di Agra ini gak jauh beda sama Jaipur. Namun Jaipur kotanya gak sebersih Agra.



Sekitar 2 jam muter-muter Tajmahal dan lanjut ke Agra fort. Jam 10 pagi balik ke hotel dan ngadem.



Hari itu kami masih puasa dan lemes banget dengan teriknya matahari, padahal masih jam 10 loh. Sekitar jam 6 sore saya keluar cari makanan untuk buka puasa, untung aja dekat hotel ada Pizza Hut. Masih bisa makan makanan lain selain kari india, walaupun dagingnya ternyata juga di balut bumbu india yang tajam... hehehehe.. di sini semau makanan kayaknya pakai bumbu kari india, tremasuk jinten, adas dan kawan-kawannya. Kebayangkan?

HARI KEEMPAT 4 JUNI 2019 : AGRA- NEW DELHI - SRINAGAR (KASHMIR)

Hari ke-empat di Agra kita dah gak puasa, kita ikut lebaran pemerintah Arab Saudi yang jatuh tanggal 4 Juni 2019. hari ini kita akan terbang ke Srinagar lewat bandara New Delhi.

Setelah mempertimbangkan barang bawaan yang banyak, akhirnya kita putusin naik mobil sewaan ke Delhi. Di jemput ke hotel jam 6 pagi dan bisa keliling kota delhi lalu lanjut ke Bandara. Tapi prakteknya susah buat mampir di kota Delhi.

Sebenarnya waktu tempuh Agra-Delhi sekitar 3 jam-an lebih, tapi macetnya New Delhi membuat perjalanan ke bandara lebih lama. Sekitar jam 11 kita sampai bandara. Jam 14.00 kita dah harus terbang ke Amritsar. Pemeriksaan di Bandara New Delhi ketat, petugasnya bukan sipil tapi tentara. Wuoooo..... kenapa ya??

Penerbangan domestik di India gak semahal di Indonesia, dari New Delhi ke Srinagar harga tiketnya sekitar 800- sejutaan. Tapi kalau jelang lebaran bisa sampai 2 jutaan dan tergantung maskapainya juga. Kalau budget airlines sekitar 800-satu setengah juta rupiah. Kalau full servis bisa 2 juta an. Terserah mau milih yang mana.

Sampai bandara Srinagar sekitar jam 4 kurang, lagi-lagi kita belum pesan penginapan. Tapi tenang aja, duduk sambil liat-liat. Pertama cari transportasi dulu, di Srinagar umumnya hanya ada mobil sewaan semacam taksi. Untuk angkutan umum saya gak tahu dan belum pernah baca di internet. Akhirnya kita pesen taksi lewat konter resmi, bayar 800 rupee atau sekitar 160 ribuan lebih untuk ke Dal lake.



Setelah naik mobil, ngobrol sama si driver yang namanya Umar, ternyata dia punya penginapan alias houseboat di Dal lake, kita ditawarin. Dia bilang liat aja dulu, kalau oke kamu ambil. Setelah sampai Dal lake kita nyebrang ke houseboat nya Umar . Ternyata cocok, okelah kita nginep di sana.



Menginap di Houseboat ini seperti menginap di rumah sendiri, ada ruang tamu, ruang makan dll. Mereka juga bisa siapkan kita makanan rumahan yang mereka masak.
Besok-besoknya, kita keliling Kashmir pakai mobil Umar ini. Enaknya, Umar bisa bahasa inggris dan keluarganya juga ramah-ramah. Umar ini ternyata punya biro perjalanan yang bisa mengantar tamu ke mana-mana, termasuk ke Ladakh dan Leh. Dia juga bisa nganter para wisatawan yang mau trekking ke Great Lake, salah satu jalur trekking paling indah di Kashmir (katanya begitu, saya sendiri belum nyoba ke Great Lake)

HARI KELIMA 5 JUNI 2019 : SHOLAT IDUL FITRI DI SRINAGAR

Mayoritas penduduk kota Srinagar adalah islam dan mereka merayakan lebaran 5 Juni 2019. Kami ikutan keluarganya Umar ini untuk sholat di mesjid terdekat. Di Kashmir, sholat idul fitri ada beberapa kali dan berbeda setiap mesjid. Ada mesjid yang sholat jam 7 pagi, ada yang 8 pagi sampai koter terakhir adalah jam 10 pagi.  Saya ikutan sholat jam 10 pagi bersama ibunya Umar dan diantar naik perahu kecil.





Selesai sholat, kita muter-muter di sekitar Srinagar dan Dal lake. Diantaranya ke Istana bunga di atas bukit dan keliling kota Srinagar sambil liat mesjid-mesjid di sini. Bagus sih ya mesjidnya, tapi sayang gak terawat.

Perjalanan kami di Kashmir, yaitu Sonamarg, Gulmarg dan Pahalgam di tulisan selanjutnya ya :)

Happy Travelling

Sarie :)




liburansari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram