Menjelajahi pulau dengan kapal atau bahasa kerennya hoping islands buat saya adalah aktivitas yang paling menyenangkan. Wisata di Indonesia yang memiliki banyak pulau paling afdol memang dengan cara hoping islands ini. Nah, saat ini saya sedang keranjingan hoping islands island di Krakatau. Penasaran?
Letak Krakatau yang dekat dengan Jakarta memungkinkan tempat ini untuk dijadikan tujuan wisata saat weekend. Biasanya kami berangkat dari Jakarta jumat malam dan menyebrang dari pelabuhan Merak ke Bakauheuni sekitar tengah malam. Sampai Bakauheni sekitar jam 4 pagi dan dilanjutkan ke pelabuhan canti, Kalianda, Lampung Selatan.
Untuk hoping islands kami sewa kapal dengan sistem sharing cost. Hehehe.. sebab sewa kapalnya cukup mahal. Dari Pelabuhan canti ke Krakatau perjalanan sekitar 4 jam.
Pulau pertama yang kami datangi adalah pulau panjang, letaknya gak jauh dari pulau anak Krakatau. Pulau panjang ini masih bagian dari cagar alam Krakatau dan masih dilindungi. Bawah laut di sekitar pulau ini kebanyakan adalah batu-batuan. Kami juga menjumpai terumbu karang yang mulai tumbuh di sejumlah tempat. Bentuknya masih kecil-kecil. Sebab saat gunung Krakatau meletus, semua habitat di sekitarnya habis oleh dahsyatnya letusan gunung ini.
Bukan hanya terumbu karang yang keras saja yang kami temui, tapi juga soft coral alias terumbu karang yang lunak dan mirip tanaman.
Ikannya banyak di sekitar pulau ini dan besar-besar, namun sayangnya airnya agak keruh sehingga jarak pandang sangat sempit.
Setelah puas snorkeling dan mencari ikan, kami makan siang di pulau ini. Makan siang yang sederhana, hanya nasi dan ikan bakar, tapi nikmaat banget. hehehe
Siang menjelang sore kami ke arah pulau anak Krakatau, dibelakang pulau ini ternyata memiliki terumbu karang yang masih bagus. Mungkin karena gak banyak ya wisatawan yang datang ke tempat ini. Ikannya juga besar-besar.
Uniknya, air laut di sekitar tempat ini hangat. Beberapa bebatuan di dasar juga mengeluarkan gelembung yang berasal dari aktivitas gunung api anak Krakatau. Wah.. seru deh
Jangan lupa untuk menikmati matahari terbenam dari tempat ini :)
Serunya menginap di pulau anak Krakatau adalah sempat merasakan gempa bumi. Sekitar pukul setengah 4 pagi, tiba-tiba tenda saya beguncang-guncang cukup lama. Saya langsung keluar dan bertanya-tanya, apakah ada gempa?
Ternyata di luar kru kapal dan penjaga pulau sudah keluar dari rumah panggung. Hehehehe.. mereka langsung lompat begitu saja, ketika ada gempa. Gempa yang terjadi adalah salah satu aktivitas gunung berapi anak Krakatau. Gunung ini pernah batu-batuk dan mengeuarkan lava di tahun 2012. Namun hingga saat ini, anak gunung Krakatau masih terlihat tenang.
Pagi hari adalah yang terindah di pulau ini, matahari terbit tepat berada di depan pulau.
Pulau anak Krakatau terbilang unik dan langka di dunia. Pulau ini tumbuh setelah gunuk Krakatau meletus. Jadi disebutkan sebagai anak gunung Krakatau. Pulau yang tumbuh dari dasar laut dan naik ke permukaan ini sebenarnya berbahaya, karena tergolong gunung berapi aktif. Lihat saja pasirnya, berwarna hitam. Karena panasnya suhu di bawah pulau ini.
Hewan yang tinggal di pulau anak Krakatau juga terbatas, yaitu hanya ada 3. Diantaranya adalah biawak, tikus dan burung. Menurut penjaga pulau ini, dulu pernah ada babi hutan yang tinggal di pulau, tapi mati.
Siang sebelum kembali ke Jakarta, kami kembali memutari pulau anak krakatau.
Sekitar jam 5 sore kami tiba di pelabuhan canti dan sempat menikmati indahnya senja di pelabuhan. Perjalanan yang singkat tapi cukup membuat pikiran lebih segar... hehehe
mau coba?
Happy Travelling
Sari :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar