Naik taksi di Seoul atau kota lain di Korea Selatan



Naik taksi di Seoul atau di kota lain di Korea ini gampang-gampang susah. Susahnya apa? susahnya adalah kendala bahasa. Kebanyakan pengemudi taksi di Korea, termasuk di Seoul kebanyakan gak bisa Bahasa inggris. Mereka hanya tau Bahasa Korea dan tulisan Hangul. Hehehehe... Ujungnya kalau dia gak ngerti tujuan yang dimaksud, kamu bakal di tolak. hehehehe... *sakitnya tuh di sini. :p

Selama traveling ke Korea, saya pernah di tolak sama supir taksi nih. Hehehehe *buka rahasia :P.

Pertama, dari seberang istana Deoksugung mau ke N Seoul Tower. Saya nyetop taksi, dan dia berhenti. Tapi waktu liat saya bukan orang Korea, dia langsung menolak dan pergi. Hem.....



Yang kedua, ketika mau pulang ke apartement tempat saya nginap. Dari stasiun terdekat saya nyetop taksi, sebab selain dah capek, saat itu juga dah malam . Kayaknya hampir jam 12 malam. Tapi mereka gak mau, Karena ternyata jaraknya Deket banget dari stasiun itu ke apartement saya. hehehehe

Nah, bagaimana naik taksi di Korea supaya gak ditolak?

Pertama, kamu harus siapkan alamat yang mau kamu tuju dengan tulisan hangul. Karena sistes GPS di sana memasukkan alamat pakai tulisan hangul. Dan kebanyakan pengemudi taksi gak bisa baca tulisan latin, mereka hanya bisa baca tulisan hangul.

Ingat, bawa alamat hotel atau lokasi yang mau dituju dengan tulisan hangul. Ketika pengemudi taksi tanya mau kemana, kasih aja alamat tadi. Dijamin pasti sampai. Hehehehe

Kedua, bila ingin naik taksi, perhatikan juga jarak. Terkadang ada pengemudi taksi yang enggan mengantar karena jarak terlalu dekat. Tapi ada sebagian pula yang mau.

Sekali buka pintu taksi di Seoul tarifnya 3 ribu won. Kalau di daerah lain,  hanya 2.800 won. tarifnya setelah jalan 140 hingga 150 meter se besar 100 won. Dalam kondisi diam setelah 30 hingga 40 detik bertambah 100 won. Khusus untuk tengah malam hingga jam 4 pagi, tarif taksi naik 20 persen.



Oh ya, karena semua taksi di Korea dah pakai sisten GPS dalam mencari alamat, biasanya mereka gak akan bohongin kita kayak di Jakarta. Yaitu dibuat muter-muter dulu supaya argonya tinggi. Jadi jangan khawatir. Taksi di sini juga aman :)



Taksi di Korea juga bisa bayar pakai T-money. Jadi lebih praktis. Enaknya di Korea, semua pembayaran Sudan terintegrasi dengan sistem online dan elektronik. Jadi gak usah bawa yang yang banyak.  Cukup bawa uang elektronik, kayak kartu kredit, t-money atau kartu debet. Asyik kan? hehehe..

Oh ya, ada satu pengalaman lagi ketika naik taksi di Seoul. Saya dah nyetop taksi, dan taksinya berhenti. Lalu ketika saya mau buka pintu taksi, tuh taksi nyelonong aja pergi lagi. kaget dong ya...

Saat kejadian itu, dekat saya ada polisi. Si polisi yang liat ulah supir taksi, langsung semprit tuh si pengemudi taksi. Setelah di semprit polisi, pengemudi taksi mundurin taksinya mendekati ke arah saya. Dia buka jendala dan minta maaf sama saya.

Waah... hebat juga ya... hehehe.. baru kali ini loh di mintain maaf sama supir taksi di luar negeri.

Setelah itu polisi tanya ke saya, "cari taksi?"

Saya bilang "iya"

Saat itu juga si polisi langsung cariin taksi. Saya naik taksi dengan aman.

Hebatnya ya polisi di sana, ramah-ramah loh... hehehe. Mana polisinya ganteng lagi. Hahahahaha..

Di Korea ini, ada beberapa jenis taksi. Ada taksi standar, dengan mobil jenis sedan warna orange, silver dan putih. Kita bisa menyetop langsung di jalan. Ada juga deluxe taksi, berwarna Hiram. Taksi ini lebih mahal, karena jaminan keamanan dan pengemudi yang berpengalaman selama 10 Tahun. Tapi tarifnya mahal, 5 ribu won sekali masuk. hehehe

Taksi di Korea bisa juga dipesan melalui telpon. Kalau di hotel, bisa minta tolong Resepsionis. Kita akan kena biaya pemesanan seribu won.

Happy Travelling , met naik taksi di Korea :)

Sarie :)

liburansari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram