Merasakan musim gugur pertama di Istana Deoksugung, Seoul


Tempat pertama yang saya kunjungi di Seoul adalah Istana Deoksugung. Alasannya, karena lebih dekat dengan tempat saya menginap di Hongdae dan mudah mencarinya. Namun, di istana Deoksugung inilah saya pertama kali merasakan indahnya musim gugur di Korea Selatan. Sekaligus melihat pergantian penjaga istana. Wah... senangnya 😄

Ketika akan masuk ke pintu gerbang istana, saya tertahan oleh upacara pergantian penjaga istana atau bahasa koreanya sumumjang. Upacara seperti ini dilakukan 3 kali di istana Deoksugung, yaitu jam 11 siang, jam 2 siang dan terakhir jam setengah 4 sore.



Upacara pergantian penjaga di istana ini sungguh unik. Para tentara ini menggunakan pakaian di era dinasti Joseon dan menggunakan simbol-simbol kenegaraan. Sebagian menggunakan pedang. Uniknya lagi, dalam upacara ini ada anak kecil yang ikut dan ia jadi bagian dari prajurit penjaga istana. Hehehe.. cute ya..😍😍



Upacara ini sangat menarik perhatian para turis. Saat upacara berlangsung, wisatawan asing banyak yang menyaksikan jalannya upacara ini.

Setelah upacara usai, saya menuju ke tempat pembelian loket masuk, yang ada di sebelah kanan istana. Tiket masuknya murah kok, cuma 1.000 won untuk orang dewasa. untuk anak-anak 500 won. hehehe.. murahkan?



Dari depan pintu gerbang masuk, saya bisa melihat keindahan musim gugur di Seoul ini. Pohon-pohon di sepanjang jalan menuju istana berwarna-warni, merah dan kuning. Selain pohon maple, pohon ginko juga menarik perhatian dengan daunnya berwarna kuning. Duh.. cantiknya. Dan spot pohon-pohon berwarna-warni ini jadi spot paling dipenuhi pengunjung yang ingin berfoto-foto.









Istana Deoksugung adalah satu dari lima istana terbesar di Korea Selatan yang dibangun saat dinasti Joseon. Keberadaan istana Deoksugung ini juga memegang peranan penting bagi sejarah Korea.


Lokasi istana Deoksugung berada di tengah kota, diantara gedung-gedung tinggi dan modern. Istana ini menjadi jembatan bagi era kuno dan modern di Korea. Selain berisi bangunan bergaya Kuno Korea dari jaman dinasti Joseon, beberapa bangunan di istana ini terlihat menggunakan arsitektur modern. Penataan taman di dalam istana ini juga sudah menggunakan gaya barat. Hal ini tercermin dari keberadaan air mancur.

bangunan modern dalam istana


istana di kelilingi gedung gedung modern

Istana deoksugung sebenarnya dibangun untuk tempat tinggal pangeran Wolsan, kakak tertua raja Seongjong (1469-1494). Selama penjajahan Jepang di Korea tahun 1592, bangunan ini terbakar dan rusak. Kemudian raja Seonjo (1567-1608) membangun sementara tempat tinggal di istana ini.

Kemudian Raja Gwanghaegun (1608-1623) yang berhasil menjatuhkan Raja Seonjo, menamakan istana ini Gyeongungung di tahun 1611. Raja Injo (1623-1649) juga pernah dinobatkan sebagai Raja di Hall Jeukjodang tahun 1623. Di istana ini pula, Raja Gojong memproklamirkan keberadaan kerajaannya dan ia menakan sebagaiKaisar Han.

 Istana ini diubah namanya menjadi Deoksugung tahun 1907, ketika kaisar Sunjong naik tahta. Nama istana Deoksugung dikenal sampai sekarang.






Taman kecil di samping dan belakang istana ini dipenuhi pohon maple. Jadi pemandangannya benar-benar kereen. Wah... tarik nafas deh.. bagusnya saat musim gugur.

Rumah kecil itu adalah toilet.... hehehe

tempat istirahat pengunjung.. ada cafe kecil di pojokan. keren banget ya


Untuk menuju ke Istana Deoksugung, naik subway turun di stasiun Citihall line 1 atau 2 dan exit di pintu 2 atau 12. 

Serukan liburan ke saat musim gugur, mau nyoba? 😁😍😍

Happy Travelling

sarie :)





liburansari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram