Bagaimana ke Gigi Hiu, Kelumbayan, Lampung?
Perjalanan ke gigi hiu, desa Kelumbayan Lampung adalah perjalanan paling ekstrem buat saya. Untuk mencapai lokasi ini, harus melewati beberapa tanjakan dan turunan yang jalanan-nya benar-benar rusak. Sejauh ini, hanya motor dengan pengemudi yang sudah mahir saja yang bisa mencapai gigi hiu. Oh satu lagi, mobil juga bisa, tapi mobil khusus untuk off road yang punya ban besar yang kuat dengan body mobil yang tak terlalu berat.
Desa Kelumbayan, Lampung Selatan, tempat gigi hiu berada sebenarnya gak terlalu jauh dari Bandar Lampung. Namun karena jalanannya yang sebagian rusak, maka perjalanan menjadi lebih lama.
Untuk menuju Bandar Lampung, kamu bisa naik pesawat , atau menyeberang dengan kapal ferry dan dilanjutkan menggunakan jalur darat. dari Bandar Lampung atau dari Bakauheuni (bagi yang menggunakan kapal ferry) bisa sewa mobil sampai ke Teluk Kiluan. Biaya sewa mobil pulang pergi berbeda-beda, tergantung penawaran. Saya sendiri dapat harga satu juta rupiah. Katanya sih harga teman, karena yang menyewakan mobil ini sudah kenal dekat dengan suami. Hehehehehe :P
Perjalanan dari Bandar Lampung ke Teluk Kiluan sekarang bisa lebih cepat. Dulu sebelum jalan diperbaiki, perjalanan Bandar Lampung -Teluk Kiluan sekitar 5 jam. Namun, sekarang bisa lebih singkat, sekitar 2 setengah hingga 3 jam. Karena jalannya sudah bagusan, hanya mendekati Teluk Kiluan jalannya masih rusak.
Sampai Teluk Kiluan, kamu harus sewa motor. Di desa ini banyak kok penduduk yang menawarkan ojek motor ke gigi hiu. Biayanya sekitar 200 ribu PP. Namun harga ini bisa berubah ya.
Nah, perjalanan sebenarnya ke gigi hiu dimulai dari desa Teluk Kiluan ini ke desa Kelumbayan. Naik ojek motor sekitar satu jam, tapi medannya bener-bener ekstrem. Naik dan turun, bergantian. Selain itu jalannya super-super rusak dan banyak kubangan kerbau. Bila pengemudi ojek gak ahli bisa bahaya sekali.
Motor yang digunakan untuk jalur ini juga bukan motor biasa, yaitu motor yang biasa untuk off road. Motor yang Rodanya besar dan body nya ramping. Namun bisa juga naik motor bebek biasa, tapi bannya harus dikempesin sedikit supaya bisa menyesuaikan dengan medan yang berlubang-lubang.
Terus terang, ini pertama kalinya saya naik motor dengan medan rusak parah. Tanjakan dan turunan dengan kondisi jalan seperti ini, bikin sakit perut dan tegang. Untung saja pak ojek yang bersama saya lucu. Sepanjang jalan dengan santainya dia cerita-cerita yang bikin hati saya kendor. hehehehe...
Sayang, saya gak sempat moto jalanannya. Jangankan mau moto, mau nafas aja susah.. karena perjalanannya bener-bener paraaah.... hahahaha
Setelah melewati jalan naik turun yang rusak, akhirnya sampai juga di gigi hiu. Ahh.. lega deh. Dari jauh kami sudah bisa melihat sekumpulan karang yang disebut gigi hiu.
Motor diparkir di depan pintu masuk ke gigi hiu. Untuk ke lokasi gigi hiu, dari pintu masuk di depan, kita masih harus ke dalam lagi. Melewati pantai yang berbatu-batu dan hutan kecil.
Nah, di depan pintu masuk ada warung ternyata. Namun warung ini juga terbatas dan hanya menjual minuman dan makanan. Makanan beratnya ada mie instan :). Warung ini tutup jam 5 sore. Jadi kalau kamu mau motret hingga malam, memang harus berbekal makanan dan minuman. Tapi keberadaan warung ini sangat membantu. Harganya juga gak dimahalin. Masih standarlah...
Kalau kamu mau menginap di sini, harus bawa tenda sendiri. Karena gak ada penginapan. Tenda bisa didirikan di pinggir pantai. Untuk bertenda, siapkan minuman dan makanan yang banyak ya. Karena otomatis di sini gak ada apa-apa. Semuanya gelap.
Biasanya yang ingin menginap di gigi hiu ingin motret milky way dan bintang-bintang. Beneran keren loh moto milky way dari sini.
Oh ya, kalau mau menginap kamu harus ditemani penduduk setempat. Mereka kan mengetahui medan dan kondisi sekitar lebih baik.
Pulangnya... siap-siap berzig-zag lagi yaaa... :P
Nah, berani terima tantangan ke gigi hiu? hehehehe
Selamat motret
sari
liburansari
ME :)

Purbasari Daruningsih
Namannya panjang yak :), tapi biasanya cukup dipanggil sari. Satu teman manggil saya purba, karena dia orang batak. wkwkwk... biar lebih dekat dengan marganya kayaknya. Suka traveling ke mana aja. Asal di ajak jalan-jalan naik motor atau mobil keliling kampung juga dah seneng. hehehehe..
Saya nulis blog ini buat diri sendiri dan buat temen-temen yang mebutuhkan, kalau pingin traveling ke tempat yang sama. Suatu hari, dengan baca blog ini saya tetap ingat bahwa saya pernah ke tempat-tempat yang indah di muka bumi.
Selamat menikmati, feel free for asking ya :)
contact me :
email : purbasari.de@gmail.com
Popular Posts
Indonesia
Indonesia
Jelajah Flores
Pulau Dewata
Sulawesi Tengah
Jawa Barat
Raja Ampat
Lombok
Papua
Sulawesi
Lampung
Jawa Tengah
Kalimantan Timur
Maluku
Banten
Wisata Jakarta
Maluku Utara
ACEH
Sumatera Barat
Ternate
sulawesi selatan
sulawesi tenggara
Melintas Jawa Timur
NTB
Pulau Bangka
alor
jakarta
jawa timur
ntt
yogyakarta
Mancanegara
hoby
Total Tayangan Halaman
Like us on Facebook
Search This Blog
Blog Archive
-
►
2018
(24)
- November (3)
- September (1)
- Juli (3)
- Juni (5)
- Mei (2)
- April (1)
- Maret (3)
- Februari (3)
- Januari (3)
-
►
2017
(37)
- Desember (1)
- September (2)
- Agustus (3)
- Juli (9)
- Juni (1)
- Mei (4)
- April (4)
- Maret (2)
- Februari (6)
- Januari (5)
-
▼
2016
(62)
- Desember (8)
- November (3)
- Oktober (15)
- September (8)
- Agustus (6)
- Juli (4)
- Juni (3)
- Mei (2)
- Februari (4)
- Januari (9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar