Wayag atau Wayag kecil di Raja Ampat, sama-sama Indah.



Salah satu impian saya ke Raja Ampat adalah mengunjungi Wayag. Dari foto-foto yang tersebar di dunia maya, keindahan Wayag memang tiada duanya. Namun, setelah saya berkunjung ke Raja Ampat, ternyata ke Wayag gak semudah yang dibayangkan. Kenapa? Lokasinya yang jauh membuat kita harus menyewa kapal lebih besar dan mahal. Buat Kami berdua, kok kayaknya berat banget. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Pianemo, alias Wayag kecil... loh? Tapi jangan khawatir kedua tempat ini sama-sama indah :)

Pianemo ini memang banyak di sebut sebagai Wayag KW atau Wayag kecil, sebab pemandangan dari atas mirip di pulau Wayag. Dari atas bukit kita bisa melihat gugusan pulau-pulau kapur yang menjualang Tinggi. Bedanya dengan Wayag, bukit di Pianemo ini tidak kerucut seperti di Wayag. Namun sama-sama keren :)



Menurut pemilik penginapan kami di pulau Gam, Pak Kornelis, Jarak antara pulau Gam ke Pianemo gak terlalu jauh, yaitu sekitar 2 jam-an. Karena saya ke Raja Ampat cuma berdua sama suami maka kami gak bisa sewa kapal yang mahal untuk ke Pianemo. Syukurlah pak Kornelis berbaik hati menyewakan kapal kayu milik temannya, yaitu pak Abraham yang hanya muat 4 orang. hehehe.. Kapal yang kecil, ramping dan panjang. Kapal ini sengaja dilengkapi dengan 2 mesin kapal, agar bergerak lebih cepat. Namun tak ada atap yang bisa melindungi kami. Hmmm...

Sewa kapal kayu ini 2 juta setengah sehari. Untuk di Raja Ampat, sewa kapal dengan harga 2 juta setengah sudah murah. Bila sewa kapal milik pak Kornelis bisa lebih dari 4 juta rupiah perhari. Bayangkan kalau kami harus sewa kapal seharga empat juta rupiah sehari, alamat gak bisa pulang ke Jakarta deh.. hehehe

Nah, tips buat kamu yang ingin ke Raja Ampat memang lebih baik gabung dengan beberapa teman sehingga bisa sharing cost. Beban biaya yang ditanggung bisa lebih murah :)

Kedatangan kami juga diluar waktu berkunjung ke Raja Ampat, yaitu bulan Juli. Bulan ini angin sedang kencang dan ombak juga tinggi...turispun sepi. Bahkan di penginapan Kornelis ini tamunya hanya kami berdua...hehehe. Yah.. mau bagaimana lagi, libur bagi orang bekerja seperti kami memang agak sulit diatur :).



Untung saja mendapatkan tiket pesawat ke Raja Ampat tidak sulit. Banyak maskapai penerbangan yang menawarkan penerbangan langsung Jakarta-Sorong, salah satunya adalah Garuda Indonesia. Saya mencari tiket pesawat Garuda Indonesia untuk penerbangan Jakarta-Sorong langsung tanpa transit melalui website Skyscanner.

Berdasarkan pengalaman saya, mencari tiket pesawat Garuda lewat Skyscanner ini bisa lebih murah dibandingkan website lain. Gak percaya? coba deh kamu bandingkan.

Sekarang ini Skyscanner jadi panduan saya buat cari tiket ke mana pun, termasuk ke luar negeri. Maklum saya adalah tipikal traveller yang suka berhemat, sehingga selalu membandingkan harga tiket pesawat antara website perjalanan.

Nah, setelah sepakat dengan harga kapal ke Pianemo, kami berempat (saya dan suami termasuk pak Abraham dan pemandu kami Roy) berangkat dari penginapan di pulau Gam sekitar pukul 8 pagi.

Separuh perjalanan kami cukup senang karena langit cerah. Pak Abraham hanya membawa bahan bakar, makanan minuman dan terpal penutup barang-barang. Termasuk penutup tas kami agar tak basah terkena air laut.

Kami melewati sejumlah pulau, diantaranya pulau Arborek. Setelah melewati pulau Arborek, kapal kayu yang kami sewa ke Pianemo menuju lautan lepas. Ombak sangat tinggi dan tak bersahabat. Untung saja arah arus menuju ke Pianemo, sehingga kapal tak kesulitan melawan arus dan angin kencang.



Namun Mendung tebal sudah menghadang di depan kami. Ombak besar juga tak kunjung berhenti. Air laut seperti berebut masuk ke kapal. Pak Abraham dan Roy sibuk mengeluarkan air dari dalam kapal kayu. Kami yang berada di kapal kayu basah semua, bak tikus kecebur got. Untungnya, semua peralatan foto sudah diamankan.

Di tengah kerasnya ombak dan hujan lebat, suami masih bisa bercanda, "Pantes saja sewa kapal kayu lebih murah ya, karena plus-plus, diguyur air laut dan hujan"

"Bwahahahaahahahahah" kami tertawa bersama. Berusaha menenangkan diri ditengah laut yang bergejolak.

kapal kayu memasuki gugusan pulau kapur pianemo

Setelah melewati ombak dan hujan, akhirnya pulau kapur Pianemo terlihat dari jauh. Hati lega luar biasa dan senang sekali berhasil melalui hujan badai, lalu masuk ke gugusan pulau yang indah.

memasuki pianemo

pulau pulau kapur (karst) di pianemo

Kami takjub dengan gugusan pulau-pulau ini dan air yang berwarna hijau toska. Tak lama kami melihat gunung kapur yang menjulang, lebih besar dari pulau-pulau kapur yang lain. Di sana juga ada dermaga tempat kapal-kapal bersandar.

dermaga menuju bukit di pianemo

kru kapal kayu, roy mengarahkan kapal
Bulan Juli bukan musim yang baik untuk berkunjung ke Raja Ampat. Biasanya para turis datang ke Raja Ampat antara bulan September hingga April, saat air laut tenang dan tak banyak ombak.

turis asing sedang berjemur

Berbeda dengan di Wayag, di Pianemo tak perlu repot untuk menuju ke atas bukit. Dari bawah ada tangga kayu yang memudahkan pelancong naik ke atas. Tangga kayu ini diresmikan penggunaannya oleh presiden SBY.

tangga menuju puncak bukit

tempat mengambil foto

Sekitar 10 menit-lah kami sudah sampai atas menggunakan tangga,  Lumayan juga buat yang jarang olahraga. hehehe

Nah.. beginilah pemandangan Pianemo dari atas. Miripkan sama Wayag. Yang pasti bagus banget.

pianemo

Di Pianemo ini juga ada karst yang membentuk bintang, akibat proses alam. Namun dari atas bukit, karst yang membentuk bintang ini tidak keliatan.

Asyiknya bila bisa berlama-lama di atas bukit Pianemo, namun banyak pengunjung yang datang. Sehingga harus bergantian untuk mengambil foto atau video.

Banyak yang bisa dilakukan di Pianemo ini, selain snorkeling atau diving juga bisa berkano disini. Di Pianemo ini ada juga homestay. Namun para pelancong yang akan singgah di homestay ini harus bayar 300 ribu perkapal. Ah.. sayang sekali..


salah satu pulau karst di pianemo





Nah, bila ke Raja Ampat, mampirlah ke Wayag atau minimal ke Wayag Kecil, ikonnya Raja Ampat.

Selamat berlibur :)

Disclaimer : Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner


liburansari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram